Bajingan, sebuah kata yang mengalami pergeseran makna. apa sih arti sebenarnya?
Pedati di Jawa Timur Tahun 1880 (www.kitlv.nl) |
Bajingan
“Bajingan” adalah kata yang lazim dan banyak digunakan sebagai kata umpatan di dalam kehidupan masyarakat. Sebenarnya apakah arti dari kata ini? Apakah memang artinya adalah kata-kata kasar yang mengandung makna cukup seram hingga buruk untuk diucapkan?
Bajingan,
Menurut kamus jawa standard karangan poerwadarminta, bajingan adalah:
Bajing: kn ar. Kewan ngrikiti kang dadi ama krambil; m-(x): 1 pc. Dadi bajingan; 2 engg. Beburuh nglakokake grobag; (x)-an: 1 wong kang gawene ngutil (nyebrot); 2 (tela [x]-an) engg. Tela dicemplungakebedheg, kluwa tela.
Dalam kamus bahasa jawa ini, bajingan sebenarnya memiliki arti yang baik, yaitu tukang dorong gerobak ( sebuah pekerjaan)
Zaman dahulu, sebelum adanya transportasi masal seperti sekarang, transportasi yang lazim digunakan adalah pedati. Dikutip dari wikipedia, pedati atau gerobak atau kereta merupakan kendaraan atau alat yang memiliki dua atau empat roda yang biasanya digunakan sebagai sarana transportasi yang ditarik menggunakan kuda, sapi atau bahkan tenaga manusia.
Ketika melewati jalan yang menanjak biasanya pedati akan mengalami kesulitan dan keberatan akibat beratnya beban dan barang muatan, nah disinilah peran para tukang dorong gerobak untuk melakukan pekerjaannya, mendorong gerobak hingga melewati jalan tanjakan dan menerima upah dari pekerjaanya.
Tukang dorong gerobak merupakan pekerjaan yang baik dan halal. pada zaman dahulu di daerah jawa banyak orang yang bekerja sebagai tukang dorong gerobak, yang saat ini pekerjaan sebagai seorang pendorong gerobak sudah punah karena transportasi pedati atau gerobak tidak lagi digunakan.
Kata ini mengalami pergeseran makna karena di anggap sebagai pekerjaan kasar, tidak terampil dan rendahan yang biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan pendidikan rendah, tidak tahu sopan santun dan tata krama atau yang biasa lebih kita kenal dengan kata barbar, disebut bajingan. Hingga pada akhirnya kata bajingan yang awalnya adalah merujuk kepada sebuah pekerjaan tukang dorong gerobak mengalami pergeseran makna menjadi sebuh kata yag merujuk kepada orang orang yang tidak mempunyai sopan santun dan tata krama.
Para tukang dorong gerobak ini dulu banyak ditemukan di daerah tanjakan wonosobo-temanggung di daerah gunung sindorosumbing.
Waw, saya baru tahu😂
BalasHapus